“Sikap
toleransi sangat dianjurkan bagi umat yang beragama, andai kata umat beragama
tidak memiliki sikap tersebut, maka akan timbul diskriminasi antara kaum
mayoritas terhadap kaum minoritas”
Oleh : Sri Wahyuni
Toleransi antar umat beragama sangatlah dibutuhkan di negeri ini. Mengingat
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama.
Sebelum membahas toleransi beragama, kita harus tahu dan paham arti dari kata
toleransi. Toleransi adalah sikap tenggang rasa, menghargai, membolehkan,
membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal-hal yang tidak sependapat
dengan kita tanpa melakukan diskriminasi ataupun intimidasi.
Toleransi dalam bahasa arab dikenal
dengan istilah tasamuh artinya sama-sama berlaku baik,
lemah-lembut, dan saling memaafkan. Toleransi dalam pandangan islam adalah
sikap saling menghargai dan menghormati keyakinan dan agama orang lain, bukan
menyamakan atau mencampuradukkan agama lain dengan keyakinan islam itu sendiri.
Akan tetapi, sikap toleransi yakni membiarkan orang lain menjalankan ibadahnya
menurut keyakinannya masing-masing. Konsep toleransi dalam beragama dalam islam
yang paling penting adalah tidak bersikap sinkretisme artinya mencari kesamaan
antara agama islam dengan agama lain sehingga timbul kesetaraan. Sikap inilah
yang dilarang oleh Allah karena dapat menimbulkan syirik (menyekutukan Allah).
Sebab dalam Al Qur’an Surat Ali Imran :19 sudah dijelaskan yang artinya
“agama yang di ridha’i disisi Allah hanyalah islam”, firman Allah SWT
yang lain dalam surat Al Kafirun 1-6 :
Artinya :
1.
Katakanlah
(Muhammad),”Wahai orang-orang kafir!
2.
Aku tidak
akan menyembah apa yang kamu sembah
3.
Dan aku
bukan penyembah apa yang kamu sembah
4.
Dan aku
tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5.
Dan kamu
tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah
6.
Untukmu
agamamu dan untukku agamamu
Asbabun Nuzulnya
Latar belakang diturunkannya surat
al kafirun ini adalah karena ajakan orang – orang kafir kepada Rasulullah SAW
untuk menyembah tuhan (berhala) yang mereka sembah. Mereka ingin mengajak Rasul
dan para sahabat untuk menyembah Tuhan orang – orang musyrik mekkah dalam satu
tahun, baru kemudian orang – orang musyrik akan menyembah Allah di tahun
berikutnya. Dari peristiwa itu, kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi
Muhammad SAW untuk menjawab ajakan kaum kafir makkah tersebut.
Kandungan Surat Al Kafirun
1.
Kebenaran hanya milik Allah
2.
Allah memberikan kebebasan memilih
pada umat manusia, antara mau beriman ataupun ingkar. Karena Allah sudah
benar-benar menjanjikan bahwasanya jika umat yang beriman akan mendapat balasan
surga, dan apabila ingkar balasannya neraka
Perilaku yang tercermin dalam Surat
Al Kafirun
·
Memiliki keyakinan yang kuat akan
kebenaram agama islam yang dianutnya
·
Tidak memcampuradukkan perkara
aqidah dan ibadah
·
Bertauhid kepada Allah dan menjauhi
perbuatam syirik
·
Beribadah dengan ikhlas dan benar
sesuai tuntunan Rosulullah
·
Menghormati pemeluk agama lain dan
tidak memaksakan agama kepada orang lain
·
Memberi kebebasan orang lain untuk
memeluk suatu agama
·
Tidak mengganggu orang lain yang
berbeda keyakinan ketika mereka beribadah
·
Saling menghormati antara pemeluk
agama yang satu dengan pemeluk agama yag lain. (PPT, Sri Wahyuni, Tafsir
Tarbawi)
Konsep toleransi dalam beragama
dalam islam yang kedua adalah tidak memaksakan agama islam kepada pemeluk agama
lain. Contoh : memaksa seorang umat kristiani untuk memeluk atau menganut ajaran
islam. Ini contoh kasus yang salah, sebab islam mengajarkan tidak ada paksaan
dalam memeluk agama islam. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 256 yang
artinya :
Artinya :
Tidak ada paksaan dalam masuk ke
dalam islam, karena telah jelas antara petunjuk dari kesesatan. Maka barang
siapa yang ingkar kepada toghut dan beriman kepada Allah, sesungguhnya dia
telah berpegang kepada buhul tali yang kuat yang tidak pernah putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Kandungan surat Al Baqarah 256 :
Janganlah memaksa seorangpun untuk
masuk islam. Islam adalah agama yang jelas dan gamblang tentang semua ajaran
dan bukti kebenarannya, sehingga tidak perlu memaksakan seseorang untuk masuk
ke dalamnya. Orang yang mendapat hidayah, terbuka, lapang dadanya, dan terang
mata hatinya pasti akan masuk islam dengan bukti yang kuat. Dan barang siapa
yang buta mata hatinya, tertutup penglihatan dan pendengarannya maka tidak
layak baginya masuk islam dengan paksa. (Tafsir Ibnu Katsir)
Konsep toleransi dalam beragama
dalam islam yang ketiga adalah toleransi dalam hubungan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Orang islam dianjurkan untuk berbuat adil dan
hidup rukun kepada non muslim selagi non muslim tidak secara terang-terangan
menyatakan permusuhan kepada kaum muslim, artinya islam menganjurkan agar
berbuat baik kepada kaum kuffar selama mereka sama-sama berbuat baik dan tidak
memusuhi umat islam selama tidak melanggar ajaran dan ketentuan agama islam.
Dengan begitu dapat disimpulkan
bahwa toleransi antar umat beragama yaitu larangan mendiskriminasi agama orang
lain dalam kehidupan umat beragama. Selain alasan diatas, kita harus punya
kesadaran bahwa tujuan kita beragama sendiri ialah bukan untuk menindas orang
lain atau kaum tertentu. Yang menjadi lawan ataupun musuh tiap agama bukanlah
umat beragama lain melainkan setan.
Sikap toleransi sangat dianjurkan
bagi umat yang beragama, andai kata umat beragama tidak memiliki sikap
tersebut, maka akan timbul diskriminasi kaum mayoritas terhadap kaum minoritas.
Kaum yang dianggap kecil akan di tindas baik secara fisik maupun non
fisik. Jika itu sampai terjadi terus menerus, maka banyak hal buruk yang
akan terjadi seperti pertikaian antar pemeluk agama bahkan bisa memicu antar
Negara. Kejadian seperti ini didasari beberapa hal :
1.
Perdebatan
agama
Realitanya, kita hidup berdampingan
dengan umat beragama lain di lingkungan kita. Biasanya, dibenak kita muncul
suatu pemikiran dan bertanya –tanya apa yang mereka lakukan dalam beribadah.
Kemudian akan timbul perdebatan kecil yang kemudian terus berkembang dan
tidak akan akan pernah selesai karena dasar yang di pegang berbeda.
2.
Salah
Tafsir
Banyak sekali perdebatan yang di
mulai dari salah tafsir, sebab hal seperti ini lebih berbahaya. Oleh karena itu
diperlukan tokoh agama yang baik dan benar untuk meluruskannya.
3.
Mudah
Terprovokasi
Terkadang sekelompok orang yang
mempunyai kepentingan, akan memanfaatkan keberagaman umat beragama untuk
mencapai apa yang mereka inginkan sehingga timbullah pertikaian. (“Toleransi
Umat Beragama”, Pendidikan Hidup Anak Muda, http://tommysatriyadi.blogspot.com)
(diakses 24 Maret 2017)
4.
Para pemeluk agama tidak mampu
menehan diri, sehingga kurang menghormati bahkan memandang rendah agama lain
5.
Kecurigaan masing-masing akan
kejujuran pihak lain, maupun antara umat beragama dengan pemerintah, dan
6.
Kurangnya saling pengertian dalam
menghadapi masalah perbedaan pendapat.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, hendaklah kita hidup
bertoleransi terhadap agama lain seperti :
1.
Saling menghargai
2.
Saling menolong
3.
Menghormati orang lain pada saat
melakukan ibadah
4.
Menghormati acara umat lain
5.
Tidak mengganggunya, tidak membuat
kegaduhan dan berisik.
6.
Bisa menerima pendapat orang lain
7.
Menjaga Sopan Santun/etika
8.
Berteman dengan semua penganut agama
(tidak memilih-milih teman)
Dengan begitu, sikap toleransi antar
umat beragama akan terjalin. Sehingga tidak akan terjadi perpecahan dan dapat
mempererat hubungan sesama manusia.
0 comentários: